Pages

Sunday 30 January 2011

Ini Tentang Rinduku


Aku Rindu dengan Zaman Itu,

Aku rindu zaman ketika “halaqoh” adalah kebutuhan,bukan sekedar sambilan apalagi hiburan
Aku rindu zaman ketika “membina” adalah kewajiban,bukan pilihan apalagi beban dan paksaan
Aku rindu zaman ketika “dauroh” menjadi kebiasaan,bukan sekedar pelengkap pengisi program yang dipaksakan

Aku rindu zaman ketika “tsiqoh” menjadi kekuatan,bukan keraguan apalagi kecurigaan
Aku rindu zaman ketika “tarbiyah” adalah pengorbanan,bukan tuntutan dan hujatan
Aku rindu zaman ketika “nasihat” menjadi kesenangan,bukan su'udzon atau menjatuhkan

Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da'wah ini
Aku rindu zaman ketika “nasyid ghuroba” menjadi lagu kebangsaan
Aku rindu zaman ketika hadir di “liqo” adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian

Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos ngepas dan peta tak jelas
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh da'wah di desa sebelah
Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur'an terjemahan ditambah sedikit hafalan

Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo
Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu depan diketok untuk mendapat berita kumpul subuh harinya
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya

Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya



Aku rindu zaman itu,
Aku rindu...

Ya ALLAH,
Jangan Kau buang kenikmatan berda'wah dari hati-hati kami.Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama.
(Ust. Rahmat Abdullah)
 ***
Catatan ini ditag  pada akun FB saya oleh seorang teman, sebuah tulisan karya ust. Rahmat Abdullah. Saat membacanya saya sangat terharu bahkan sampai menitikkan air mata. Karena sejatinya saya pun merindukan zaman ini...
Saya mencoba untuk menuliskannya kembali diblog ini. Dan saat menuliskannya kembali, lagi2 kerinduan itu semakin  membuncah dalam dada. Semoga suatu saat saya masih diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari zaman ini, merasakan ukhuwahnya, merasakan ghirohnya...amiin...

5 comments:

  1. Semua itu kejadian masa-masa muda dulu ya? Hehe..
    Dunia,banyak berubah saat ini.. Sedikit gelap.. dan tak teratur.. /namun, selalu saja ALLAH menitipkan titik-titik cahayaNYA di antara kegelapan-kegelapan itu. Dan Insya Allah, yang menulis kerinduan di atas pun termasuk ke dalam titik-titik cahayaNYA itu.. Sebuah titik yang senang berdakwah.. Dalam kata.. Dalam tingkah.. bahkan meski hanya dalam sebatas senyuman.. :)

    ReplyDelete
  2. aku rindu kehadiranmu Ya Rasulullah..., walau hanya sekedar dalam mimpiku...
    Aku rindu Islam dijadikan sebuah akidah dan jalan kehidupan bukan sekedar menjadi persembunyian orang munafik....

    ReplyDelete
  3. rindu akan masa masa itu kembali..masa itu akan berulang,panji panji dakwah akan kmbli berkbr..

    ReplyDelete
  4. ^arya: seringkali perubahan itu t'jd justru krn qt terlena dng fasilitas y qt miliki skr dibandingkan pd saat qt tdk memiliki apa2 T_T

    ^mas Insan: "Rosulullah...kami ummatmu, walau tak pernah melihat wajahmu,kami coba mengingatimu dan kami coba mengamal sunnahmu" tau nasyid ini kan mas, duuh Rindu itu makin dalam rasax klo m'dengarx #rindu pd Rosul-Mu terlebih pd-Mu ya Allah T_T

    ^k' Tia: aamiiin, insyaAllah k' krn janji Allah adalah pasti. semoga qt t'masuk kedalam golongan jundi2 Allah yang akan menegakkan kembali panji-panji dakwah ini (^_^)/

    ReplyDelete
  5. Subhanallah :')

    izin copas ya ukh

    ReplyDelete