Pages

Monday 17 January 2011

---Khoirunnas Anfa'ahum linnas---

Air yang tidak mengalir cenderung berubah warna dan cenderung berbau, bahkan menjadi tempat berkumpulnya jentik-jentik serangga dan cenderung tidak mendatangkan manfaat. Mungkin begitulah kira-kira ibaratnya orang yang tidak mau bergerak, akan merubah makna hakiki keberadaannya, cenderung menjadi sarang penyakit dan cenderung tidak bermanfaat bahkan cenderung mendatangkan mudharat. Maka saudaraku....teruslah bergerak, teruslah berbuat, buatlah hidup kita bermanfaat bagi umat.
***

Sebuah pesan singkat masuk di inbox-ku sore tadi. Redaksinya seperti yang saya tuliskan di atas. Saya sangat bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya yang satu ini, yaitu mengaruniakan saudara seiman yang senantiasa selalu mengingatkan saya dalam hidup ini. Dalam hal apapun itu seperti mengingatkan untuk selalu berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Khoirunnas anfa'ahum linnas...orang yang terbaik adalah orang yang senantiasa bermanfaat bagi orang lain.Bisa kita lihat, bahwa yang dimaksud menjadi yang terbaik itu bukan ketika kita telah menamatkan pendidikan sampai memiliki gelar yang berbaris rapi di belakang nama kita, bukan juga ketika kita harus menjadi orang yang kaya raya akan tetapi orang yang terbaik itu justru ketika kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Walaupun kita seorang yang kaya raya tapi jika harta yang dikaruniakan Allah tidak pernah kita manfaatkan bagi orang lain, apalah artinya. Jadi , hal-hal tersebut bukan menjadi tolak ukur menjadi seorang yang terbaik di hadapan Allah swt.

Bermanfaat bagi orang lain, rasanya terdengar sederhana tapi sungguh membutuhkan ikhtiar agar bisa mewujudkannya, karena terkadang kita justru hanya memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadi kita sendiri atau bahkan kita sering menjadi beban bagi orang lain. Oleh karena itu, sms2 nasehat seperti ini sangat kita perlukan untuk kita jadikan sebagai pengingat. Menulis ulang diselembar kertas lalu menempelkannya di dinding atau tempat2 yang sering kita lewati juga bisa kita jadikan sarana pengingat.Sehingga disetiap saat tekad kita untuk menjadi seorang hamba yang bermanfaat bagi orang lain tertanam dimemory kita. Dan akhirnya disetiap aktivitas, kita bisa mengaplikasikan slogan ini.
Yah...semoga kita bisa menjadi Manusia yang terbaik seperti yang dikatakan oleh Rasulullah saw. amiiin...ya Rabbal alamin ^_^

Berkenaan dengan hal ini, saya teringat dengan kisah beberapa waktu lalu. Saat itu saya baru saja beberapa bulan menjalankan tugas di bangsal. Bertugas di bangsal artinya interaksi dengan pasien dan keluarga tentu lebih intens. Dan di bangsal kita bisa bertemu dengan berbagai macam karakter seseorang. Dan pada waktu itu, saya  harus  berinteraksi dengan  keluarga pasien yang  kalau mau dibilang --mmm, apa yah kata yang bisa menggambarkannya???--- mungkin bisa dibilang polos. Saat itu saya harus mengumpulkan kelengkapan jaminan perawatan si pasien. ketika itu bapak dari pasien tersebut terlihat sangat bingung, saya berusaha untuk menjelaskannya sampai si bapak betul2 mengerti dan membantu dia untuk mengambil kembali uang jaminan yang  telah disimpannya di suatu unit karena belum lengkapnya jaminan perawatan tersebut. Setelah membantunya, saya sudah melupakan kejadian tersebut. tapi ternyata bapak itu tidak melupakannya begitu saja, itu saya tahu ketika pasien itu sudah bisa pulang, bapak tadi mendekati saya dan menyodorkan sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih, katanya dia sangat merasa terbantu dengan pertolongan saya. Tapi saya menolaknya dan mengucapkan terima kasih kembali kepada si Bapak. Saat itu saya sangat terharu dan bisa mengambil hikmah dari kejadian ini bahwa terkadang hal-hal baik yang kita lakukan bagi orang lain mungkin kita anggap kecil tapi ternyata bagi seseorang itu merupakan hal yang sangat berarti. Yah, semoga hal kecil yang telah saya lakukan itu bisa tercatat sebagai amalan kebaikan saya di sisi Allah, amiiin...

Jadi jangan pernah mengukur kebaikan2 menurut tolak ukur kita sendiri. Cukup berbuat baik saja dengan sikap ketulusan kita dan tanpa berharap imbalan, lalu biarlah Allah yang menilainya dan membalasnya...

^So, Keep hamasah untuk selalu menjadi yang terbaik bagi umat ini!!!

2 comments:

  1. Siapa keluarga pasien yang kasi uang?? Kenapa ndak bilang2? Z andainya kutauQ, pasti saya yang embat (dengan senang hati) ^^ heeeheeee

    ReplyDelete
  2. klo nabaca ini komen'ta itu bapak, pasti bersyukur sekali tdk ketemuq sm dia, highighig....

    ReplyDelete