Pages

Thursday 29 September 2011

Tentang Hujan

Akhir-akhir ini kota kecilku masih diselimuti awan hitam (baca:mendung)...hujannya masih enggan untuk nongol, mungkin masih malu-malu... mungkin juga si hujan masih mengumpulkan bulir-bulir bening yang banyak untuk menyirami kotaku #gak afdhol katanya kalo cuma gerimis... asal jangan sampai bikin banjir ajah ya Jan? #hahaha,sok kenal banget saya, manggil si Hujan dengan sapaan Jan, emangnya si Ujang....

Ngomongin si Ujang #ups...maksudnya si Hujan... pasti saat ini banyak yang merindukannya, termasuk dirikuw pastinya, hohoho...soalnya kemaren-kemaren hawanya rada-rada panas terus #ya iyyalah, lah wong kemarin musim kemarau kok... ah, tapi sekarang kayaknya udah gak bisa mastiin yah, kapan musim kemaraunya berlalu biar diganti sama musim penghujan, mungkin ini yang dimaksud efek dari global warming, duh kasiannya Bumi kita #prihatin...

Eh, balik lagi soal si Hujan, kalo’ ngomongin kata yang satu ini, tiba-tiba banyak yang jadi romatis euy...banyak yang bisa ciptain hasil karya seni tentangnya, dan semuanya pada bagus-bagus...ada yang bisa buat puisi, melukis, atau pun ciptain lagu sendiri, dan semuanya tentang Hujan...saya sukaaa....tapi, jangan tanya pada saya yah, apa yang sudah saya ciptakan untuk kata yang satu ini....saya gak bakat sih #saya mah jadi penikmat mereka saja yang kreatif bin romantis itu...

Saya jadi teringat dengan dialog saya dengan seorang kawan #ah, jadi kangen rasanya sama kawanku yang satu ini... saat itu, saya bilang padanya kalo’ saat ini saya lagi senang sekali membaca puisinya pak Sapardi Djoko Damono yang  judulnya Hujan Bulan Juni #puisi ini sudah saya posting sebelumnya, dan tanpa dipersilakan olehnya saya pun membacakan puisi itu dihadapannya,hehe...tapi tenang aja pemirsa, saya membacanya biasa-biasa saja,gak kenceng-kenceng amat soalnya saya gak bisa ngalahin mbak Neno Warisman kalo lg baca puisi #gak mau dibilang gak berbakat baca puisi aja nih,hihihi....yah saya membacakannya sekedar menyampaikan isi puisi itu saja. 
Setelah membacanya, saya tanya, gimana?keren kan puisinya?dan tentu saja kawanku ini mengiyakannya, gak ada yang pungkiri kok, puisi ini memang bagus #kasi jempol daaah... Lalu dengan semangat dan penuh percaya diri, saya katakan pada kawanku ini, nanti saya akan membuat puisi yang sama dengan ini,  judulnya "Hujan Bulan Juli" #kebetulan pada saat itu bertepatan dengan bulan Juli,hehehe.... gak kreatif banget kan saya?? Kawan saya ini cuma tersenyum..
Dan tidak berapa lama, tiba-tiba dia sudah membacakan sebuah puisi dadakannya yang berjudul Hujan Buli Juli, dan apa respon saya setelah itu? saya tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya #saya jahat yah?hihihi.... dan karena itu pula kawan saya ini ngambek....katanya, mendingan saya yang bisa buat puisi, daripada kamu??iih, nantangin saya rupanya #tapi jujur saja, saya salut sama kawan saya ini, bisa langsung menciptakan puisi dadakannya, cuman pada saat itu saya tidak mau bilang aja #gengsi dong....

Eh, kembali ke soal tantangannya, waktu ditantang seperti itu, dengan malu-malu saya bilang saya gak bisa...#beraninya cuma ngetawain orang...payah saya...
Oh iya, saya sempat komentar soal puisi jadi-jadiannya itu....saya bilang apa hubungannya Hujan Bulan Juli dengan isi puisinya?gak nyambung banget, dengan cepat dia bilang, yang penting ada kata Hujannya, haha....makin terbahak-bahaklah saya #sumpah, kalo’ kawan saya ini membaca tulisan ini, pasti dia tidak memaafkan saya...afwan yah ^_= Makanya, untuk menghindari supaya dia tidak tambah ngambek dengan saya, sengaja puisi jadi-jadian itu saya tidak tampilkan disini #bukan karena apanya sih, puisi itu memang hanya untuk saya pastinya ^blushing

Oh iya, masih soal tantangan itu (lagi), jujur sampai sekarang saya belum bisa membalas tantangannya, saya belum bisa membuat puisi tentang Hujan #huhuhu....saya gak seperti teman-teman BLOOF lainnya yang pada puitis gitu, pada jago-jago buat puisi deh mereka, ah...senangnya punya teman-teman seperti mereka #saya polinlop deh ama mereka semua... 
namun, suatu hari saya harus bisa membuatnya ^_= yah, suatu hari nanti, sepenggal puisi tentang “Hujan Untuk Seorang Kawan” akan saya hadiahkan untuknya...smangat nee’!!!smangat,smangat,smangat!!!#mmm, yah suatu saat, meski tak bisa lagi membacakan puisi itu dihadapannya...

Nah, mengakhiri catatan ini, ada satu puisi lagi tentang Hujan dan ini masih buah pena pak Sapardi Djoko Damono...serta lirik lagunya Utopia yang judulnya Hujan...hehe, semua tentang Hujan #jadi gak sabar menanti Hujan mampir di kota kecilku ^_^

Ok, selamat menikmati Hujan di ruang kecilku ini....

SIHIR HUJAN

Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
-- swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kau rahasiakan

Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

*****
Gambar Klik disini



HUJAN
By: Utopia
Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu

Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap tak ’kan berubah

Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karna aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri

Ooooh....oooh....

Selalu ada cerita
Tersimpan dihatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
Yang mengalir seperti air

Aku bisa tersenyum
Sepanjang hari
Karna hujan pernah menahanmu disini
Untukku 


No comments:

Post a Comment