Pages

Wednesday 29 June 2011

Belajar untuk Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar ^-^


Bismillahirrahmanirrahim, mengawali setiap tulisanku dengan menyebut asma-Mu ya Allah...

Setiap mengingat cerita yang ingin saya tuliskan kali ini, saya suka senyum-senyum sendiri karena geli, hehe...Dan cerita ini sekaligus menampakkan kalau saya sangat lemah dalam pelajaran Bahasa Indonesia *huft T_T*
Padahal, dari dulu saya sangat tertarik dengan dunia tulis-menulis. Saya sangat kagum kepada penulis yang mampu menuangkan ide-ide dipikirannya menjadi sebuah tulisan yang sangat menarik untuk dibaca dan bahkan ada penulis yang mampu membuat kita mengikuti apa yang telah ditulisnya. Tentu saja para penulis ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dalam tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bagaimana saya bisa seperti mereka kalau sehari-hari saja saya tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, hehehe.....

Cerita ini semuanya dari hasil chatingan saya diBBM (baca: BlackBerry Messenger) dengan teman-teman yang telah menjadi "korban" atas kelemahan saya dipelajaran Bahasa Indonesia :D. Ada 3 cerita disini, nama korbannya disamarkan saja yah,hehe....(serasa seperti sebuah kasus dalam cerita detektif,qiqiqiqi...) dan saya juga sengaja menggunakan bahasa sehari-hari ketika menuliskan dialognya biar lebih terasa ringan untuk membacanya ;)

Cerita 1

Ini percakapan saya dengan salah seorang sahabat sesaat setelah saya memasang status diBBM yang redaksinya seperti ini, "Home alone :(

Teman: knpq sendiri?kmn smw org2 dirmhta?
Saya   : Ortu ke Maros, kk' sm adekku prg ke rmhx mertuax, 2 adekku y lain tdk tau kluar kmn.
Teman: ooo, adami pade adekta lombaiq menikah dii...

**(sedikit menyinggung ini, hihihi)
nah, saya sedikit heran, sejak kapan saya pernah bilang kalau ada adik saya yang lebih duluan menikah?jadi saya coba untuk membaca ulang kembali apa yang sudah saya ketik tadi, dan ternyata (eng ing eng) akhirx saya tahu letak salahnya dimana, saya jadi tersenyum geli seraya membalasnya,

Saya: hehe, mksdx adekku yg plng bungsu ikut sm kk'ku ke rmhx mertuax :). jd bkn mksdx adekku jg kerumahx mertuax :D
Teman: artix penulisanta yg prlu dperbaiki, ambigu ki bela...
Saya : hehe, iye, puang guru...(pake' gambar yang pipinya bersemu merah,hihihi)

**iya juga sih, penulisan kalimat " kk' sm adekku prg ke rmhx mertuax ". memang bermakna ambigu, jadi memang dapat diartikan kalau kakak dan adik saya masing-masing pergi ke rumah mertuanya. Padahal, yang saya maksud adalah kakak saya ke rumah mertuanya bersama dengan adik saya. Adik yang saya maksud disini sebenarnya hanya menemani kakak saya ke rumah mertuanya. Yah, lain kali harus diperbaiki cara penulisannya.

Cerita 2

Cerita ini masih sama dengan cerita 1, bermula saat saya pasang status diBBM, kurang lebih seperti ini "Sekotak teh dengan sepotong roti coklat pisang, Alhamdulillah :)" Sesaat setelah menampilkannya, BBM saya berdering, ada yang menyapa:

Teman: itu juga sudah banyakmi.

**ow, ternyata dia menanggapi status saya. Dengan sedikit keheranan, saya membalasnya,

Saya: ah, iyakah?masa segitu dibilang bnyk?

**betul toh?sy kan cuma minum sekotak teh dan makan sepotong roti, masa segitu banyak?iih, kalo segitu banyak bagaimanami sedikitnya, hehe...

Teman: Soalnya plus coklat dan pisang..

**masih sedikit bingung, jadi saya coba membaca ulang status saya kata demi kata dengan sedikit penekanan, Sekotak teh dengan sepotong roti coklat pisang...apanya yang salah??cuma sekotak teh dan sepotong roti kok, apanya yang banyak??selang bbrp menit, hehe, i see...akhirnya saya bisa dapat salahnya dimana. Barulah kemudian saya balas,

Saya:  hehe, iya diii....(lagi-lagi pake icon yang pipinya bersemu merah)

**Kalau dikoreksi,seharusnya saya tulis seperti ini "Sekotak teh dengan sepotong roti rasa coklat pisang" artinya 1 kotak teh dan sepotong roti yang rasanya coklat pisang. dibandingkan dengan status di awal tadi, teman saya mengartikannya saya minum sekotak teh,makan sepotong roti, sepotong coklat, dan sepotong pisang, hehe...pantasan banyak nabilang :) padahal kan tidak sepenuhnya salah karena saya tidak memberinya tanda koma (,) tapi jadi pelajaran tambahan lagi agar saya bisa lebih teliti menulis :)

Cerita 3 (ckckck, nah ini yang paling parah :D)

Ini dialog saya dengan seorang bapak yang sekarang ini diberi amanah menjadi anggota legislatif dari fraksi PKS. Saya menyapa bapak ini diBBM untuk menanyakan kabar beliau karena saat itu beliau dirawat di Rumah Sakit, tapi ternyata bapaknya sudah diijinkan pulang dan saat itu beliau sudah bisa istirahat di rumah. Setelah menanyakan kabar beliau, saya meminta nomor handphone istrinya yang baru karena beberapa hari sebelumnya mereka kecurian sewaktu bapak ini masih dirawat di salah satu RS swasta (kami sangat prihatin mendengarnya karena ternyata kejadian seperti ini seringkali terjadi di RS tersebut padahal kamar yang dipakai adalah Vip Room ).Berikut, petikan dialog saya:

Saya  : dikira msh diRSq pak, krn rncna tmn2 mw jenguk lg,hehehe...
Bapak: bawami saja kuenya ke rmh, hehe...
Saya  :  hehe, nt disampaix :)
Saya  : btw,klo mw hub ibu dino mana pak?
Bapak: sapa ibu dino??

**gubrak...ibu dino?tanya ma pak, saya jg tdk tahu siapa itu ibu dino?hehe...siapa yang dimaksud ini bapak, ibu dino?awalnya saya pikir bercanda, tapi saya sudah mulai punya feeling gak enak karena jangan sampai kasusnya seperti 2 cerita sebelumnya. Makanya saya baca lagi chat saya dari atas dan semakin saya ulang saya semakin tersenyum geli dengan kebodohan saya, hehehe.....ini lah akibatnya kalau sering sekali menyingkat kata-kata tapi tidak lazim diketahui orang lain, menyingkat kata yang hanya diri sendiri yang tahu artinya, haha....dan tidak bisa membedakan mana kata yang pantas diserasikan dengan keterangan yang menyatakan bilangan dan tempat, setelah saya paham, saya lalu membalasnya;

Saya  : hehe, dino mana maksudnya pak *kalo mw hub ibu di nomor mana?* (masih pake icon pipi yang bersemu merah, huwaaa....malu-maluku deh)
Bapak: (sudah tidak menulis kata-kata lagi tapi pake icon gambar yang tertawa terbahak-bahak)

**hehe, maafkan atas kebodohan saya pak :), saya sudah membuatnya bingung dengan ibu dino, haha....sedikit koreksi, seharusnya saya menyingkatnya seperti ini saja "btw, klo mw hub ibu di no berapa pak?" atau sekalian tidak usah menyingkat kata nomorx :). Jadi padanan kata "nomor" seharusnya "berapa" karena menyatakan jumlah atau angka bukan dengan "mana" karena ini menyatakan tempat. Setelah saya bertemu dengan isterinya saat kami datang menjenguk di sore harinya, kami tidak berhenti tertawa. Ibu ini cerita, waktu dia diperlihatkan BBM saya oleh suaminya, ibu ini juga sempat bingung, siapa si Ibu dino ini?tapi suaminya bilang, baca terus saja sampai selesai, akan tahu sendiri jalan ceritanya seperti apa, hehe....Dan keesokan harinya, saya dikirimkan foto putri bungsunya yang lagi bergaya (karena kemarinnya saya mau foto tapi malu-malu). Bapak ini bilang, makanya dikirimkan fotonya karena "bu dino" bilang saya mau foto tapi putrinya malu-malu, hehe....anaknya "ibu dino" :)

Yah, seperti itulah cerita yang di awal tadi tulisan saya katakan cerita yang membuat saya selalu tersenyum geli jika mengingatnya dan menampakkan kelemahan saya di pelajaran bahasa Indonesia :)
Sebenarnya masih banyak sih, cuma ini yang masih segar diingatan untuk diceritakan, lagian kalau saya mesti tuliskan semua itu akan semakin menampakkan kelemahan saya dipelajaran Bahasa Indonesia dan bisa saja ada yang berkomentar, kenapa saya masih berani untuk menulis di blog ini kalau pelajaran tata bahasa saja yang dipelajari di bangku sekolah saya tidak lulus, hehe....
But, it's ok :) hal ini tidak akan membuat saya pantang menyerah untuk mencoba terus belajar menulis, hehe....ayo nee' semangaaaaat \(^-^)/

***
Belajar itu adalah pekerjaan terus-menerus, jadi jangan pernah berhenti untuk terus belajar, jangan pernah menyerah untuk terus belajar...seperti dalam hidup ini --Hidup ad pembelajaran terus-menerus meniti tangga-tangga iman menuju puncaknya--

@apotek, 29 Juni 2011 ^_^,

No comments:

Post a Comment