Pages

Saturday 4 June 2011

Lingkaran kecil itu bernama MSC ^-^

Tiba-tiba saja saya merindukan kalian…
Bayangan wajah2 kalian, satu persatu hadir dalam benak ini…
Wajah yang selalu dihiasi senyum keikhlasan, senyum yang tak pernah pudar sebagai sedekah untuk saudaranya, senyum yang penuh cinta untuk saudaranya…

Saya merindukan jabatan tangan dan dekapan kalian, yang selalu erat seolah tak pernah ingin kau  lepas…
Saya merindukan saat-saat kita belajar bersama tentang dien ini, saling berlomba untuk mengamalkan setiap ilmu yang kita peroleh dari murobbiyah kita..fasthabikul khairat, motto kita…

Masih segar diingatan, ketika saat pertama kali kita mengenal dunia dakwah ini, bermula dari lingkaran kecil kita, yang setiap pekannya kita hadiri bersama kawan-kawan kita yang lain, dan dari setiap pekan ke pekan berikutnya, kawan-kawan kita yang lain sudah mulai menghilang satu persatu…

"Sudah Sunnatullah ukhti...", jawab murobbiyah kita dengan lembutnya saat kutanyakan kenapa dari hari ke hari lingkaran ini semakin menyempit.
Kemudian, kata beliau selanjutnya, "Dakwah ini adalah jalan panjang,  seiring waktu akan terseleksi dengan sendirinya, ada yang sudah merasa lelah hingga akhirnya mundur, namun masih ada juga yang tetap istiqomah di jalan ini meskipun mereka tahu bahwa jalan ini panjang dan melelahkan. Dan barangsiapa yang masih bertahan, InsyaAllah dialah yang akan menjadi orang-orang pilihan yang akan meneruskan tongkat estafet dakwah ini. Dan kalian tahu,apa imbalannya bagi mereka yang tetap istiqomah? Syurga dan Ridho Allah, InsyaAllah". Yah, begitulah caranya murobbiyah kita membangkitakan ghiroh kita semua.

Dan tinggallah kita berempat kala itu, masih bertahan, masih berusaha untuk tetap istiqomah, masih ingin mencari ilmunya Allah, masih merasa ingin diperbaiki dengan Tarbiyah, masih merindukan keridhoan Allah,  masih merindukan pertemuan dengan-Nya di yaumul akhir nanti dan saya pikir sampai kini pun rindu itu semakin menggelora di hati-hati kita…

Meskipun dengan personil yang semakin menipis dalam lingkaran cinta kita, kita masih tetap semangat hadir setiap pekannya, dan karena itu pulalah ukhuwah kita semakin indah rasanya, tangan kita yang saling berjabat  justru semakin erat rasanya disetiap awal dan akhir perjumpaan kita…

Dan saat itu pun tiba, 

Saya masih ingat danau Unhas menjadi pilihan tempat terakhir kita duduk melingkar saat itu. Kita berlima dengan sang Murobbiyah yang sama2 kita hormati dan sama2 kita cintai menikamati sejuknya udara dibawah rindangnya pepohonan di danau kala itu. Seperti biasa, dimulai dengan kegiatan  membuka majelis, baru kemudian tilawah bergantian, setor hafalan, dan mendengarkan taujih. Setelah itu, acara tukaran kado sebagai agenda terakhir kita dalam lingkaran kecil itu sama2 kita lakukan, saya masih ingat saat itu saya mendapatkan sebuah jam weker dari salah seorang diantara kalian :). Setelah semua agenda kita selesaikan, kita mengakhirinya dengan membaca do’a Rabithah agar ikatan ukhuwah ini semakin terjalin kuat serta menutupnya dengan do’a kafaratul majelis secara bersama-sama. Yah, seperti biasa setelah semua agenda selesai, kita saling bersalaman, berpelukan erat, dan sungguh hari itu, pelukan itu rasanya lebih erat dibandingkan hari-hari sebelumnya, seolah-olah tidak ingin kita lepaskan karena kita sadar bahwa inilah pertemuan terakhir kita dilingkaran kecil ini. Saat itu, air mata tak bisa lagi kita bendung, suasana haru menyelimuti kebersamaan kita. Itulah ukhuwah yang telah kita bina sejak awal pertemuan kita. Memang hari itu adalah hari terakhir kita bertemu dalam lingkaran kecil kita, namun tidak berarti bahwa ikatan itu juga ikut terputus. InsyaAllah….

Sekarang, kita sudah saling berjauhan, ada yang di Ternate, ada yang di Bima, ada yang masih di Makassar, dan saya sendiri berada di kota kecilku Parepare…Meskipun komunikasi kita sudah tidak bisa sesering dulu, namun tidak berarti ikatan ini ikut-ikutan menjadi longgar. Bukankah ukhuwah itu tidak diukur dari banyaknya pertemuan kita tapi seberapa banyaknya kita mampu untuk menghadirkan wajah-wajah saudara kita dalam setiap do’a :) *semoga kita bisa saling mendo’akan dalam kebaikan ukhtifillah*

Dari sini, ku bisikkan lirih do’a Rabithah…
“ Ya Allah, Engkau tahu bahwa hati ini telah berhimpun dalam kecintaan kepada-Mu, telah berjumpa dalam mentaati-Mu, telah bersatu dalam dakwah kepada-Mu, telah terjalin dalam membela syariat-Mu. Maka teguhkanlah, ya Allah, ikatannya; kekalkanlah kasih sayangnya; tunjukilah jalan-jalannya; penuhilah hati itu dengan cahaya-Mu yang tidak pernah sirna; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya kepasrahan kepada-Mu; hidupkanlah ia dengan bermakrifah kepada-Mu; dan matikanlah ia di atas kesyahidan di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, kabulkanlah. Dan, curahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada Baginda kami Muhammad saw, serta kepada keluarga dan para sahabat beliau”.

*saat rindu itu tiba-tiba hadir di 04 Juni 2011*

 @apotek Kamar Operasi pukul 23:40



No comments:

Post a Comment