Pages

Wednesday 29 June 2011

Belajar untuk Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar ^-^


Bismillahirrahmanirrahim, mengawali setiap tulisanku dengan menyebut asma-Mu ya Allah...

Setiap mengingat cerita yang ingin saya tuliskan kali ini, saya suka senyum-senyum sendiri karena geli, hehe...Dan cerita ini sekaligus menampakkan kalau saya sangat lemah dalam pelajaran Bahasa Indonesia *huft T_T*
Padahal, dari dulu saya sangat tertarik dengan dunia tulis-menulis. Saya sangat kagum kepada penulis yang mampu menuangkan ide-ide dipikirannya menjadi sebuah tulisan yang sangat menarik untuk dibaca dan bahkan ada penulis yang mampu membuat kita mengikuti apa yang telah ditulisnya. Tentu saja para penulis ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dalam tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bagaimana saya bisa seperti mereka kalau sehari-hari saja saya tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, hehehe.....

Cerita ini semuanya dari hasil chatingan saya diBBM (baca: BlackBerry Messenger) dengan teman-teman yang telah menjadi "korban" atas kelemahan saya dipelajaran Bahasa Indonesia :D. Ada 3 cerita disini, nama korbannya disamarkan saja yah,hehe....(serasa seperti sebuah kasus dalam cerita detektif,qiqiqiqi...) dan saya juga sengaja menggunakan bahasa sehari-hari ketika menuliskan dialognya biar lebih terasa ringan untuk membacanya ;)

Cerita 1

Ini percakapan saya dengan salah seorang sahabat sesaat setelah saya memasang status diBBM yang redaksinya seperti ini, "Home alone :(

Teman: knpq sendiri?kmn smw org2 dirmhta?
Saya   : Ortu ke Maros, kk' sm adekku prg ke rmhx mertuax, 2 adekku y lain tdk tau kluar kmn.
Teman: ooo, adami pade adekta lombaiq menikah dii...

**(sedikit menyinggung ini, hihihi)
nah, saya sedikit heran, sejak kapan saya pernah bilang kalau ada adik saya yang lebih duluan menikah?jadi saya coba untuk membaca ulang kembali apa yang sudah saya ketik tadi, dan ternyata (eng ing eng) akhirx saya tahu letak salahnya dimana, saya jadi tersenyum geli seraya membalasnya,

Saya: hehe, mksdx adekku yg plng bungsu ikut sm kk'ku ke rmhx mertuax :). jd bkn mksdx adekku jg kerumahx mertuax :D
Teman: artix penulisanta yg prlu dperbaiki, ambigu ki bela...
Saya : hehe, iye, puang guru...(pake' gambar yang pipinya bersemu merah,hihihi)

**iya juga sih, penulisan kalimat " kk' sm adekku prg ke rmhx mertuax ". memang bermakna ambigu, jadi memang dapat diartikan kalau kakak dan adik saya masing-masing pergi ke rumah mertuanya. Padahal, yang saya maksud adalah kakak saya ke rumah mertuanya bersama dengan adik saya. Adik yang saya maksud disini sebenarnya hanya menemani kakak saya ke rumah mertuanya. Yah, lain kali harus diperbaiki cara penulisannya.

Cerita 2

Cerita ini masih sama dengan cerita 1, bermula saat saya pasang status diBBM, kurang lebih seperti ini "Sekotak teh dengan sepotong roti coklat pisang, Alhamdulillah :)" Sesaat setelah menampilkannya, BBM saya berdering, ada yang menyapa:

Teman: itu juga sudah banyakmi.

**ow, ternyata dia menanggapi status saya. Dengan sedikit keheranan, saya membalasnya,

Saya: ah, iyakah?masa segitu dibilang bnyk?

**betul toh?sy kan cuma minum sekotak teh dan makan sepotong roti, masa segitu banyak?iih, kalo segitu banyak bagaimanami sedikitnya, hehe...

Teman: Soalnya plus coklat dan pisang..

**masih sedikit bingung, jadi saya coba membaca ulang status saya kata demi kata dengan sedikit penekanan, Sekotak teh dengan sepotong roti coklat pisang...apanya yang salah??cuma sekotak teh dan sepotong roti kok, apanya yang banyak??selang bbrp menit, hehe, i see...akhirnya saya bisa dapat salahnya dimana. Barulah kemudian saya balas,

Saya:  hehe, iya diii....(lagi-lagi pake icon yang pipinya bersemu merah)

**Kalau dikoreksi,seharusnya saya tulis seperti ini "Sekotak teh dengan sepotong roti rasa coklat pisang" artinya 1 kotak teh dan sepotong roti yang rasanya coklat pisang. dibandingkan dengan status di awal tadi, teman saya mengartikannya saya minum sekotak teh,makan sepotong roti, sepotong coklat, dan sepotong pisang, hehe...pantasan banyak nabilang :) padahal kan tidak sepenuhnya salah karena saya tidak memberinya tanda koma (,) tapi jadi pelajaran tambahan lagi agar saya bisa lebih teliti menulis :)

Cerita 3 (ckckck, nah ini yang paling parah :D)

Ini dialog saya dengan seorang bapak yang sekarang ini diberi amanah menjadi anggota legislatif dari fraksi PKS. Saya menyapa bapak ini diBBM untuk menanyakan kabar beliau karena saat itu beliau dirawat di Rumah Sakit, tapi ternyata bapaknya sudah diijinkan pulang dan saat itu beliau sudah bisa istirahat di rumah. Setelah menanyakan kabar beliau, saya meminta nomor handphone istrinya yang baru karena beberapa hari sebelumnya mereka kecurian sewaktu bapak ini masih dirawat di salah satu RS swasta (kami sangat prihatin mendengarnya karena ternyata kejadian seperti ini seringkali terjadi di RS tersebut padahal kamar yang dipakai adalah Vip Room ).Berikut, petikan dialog saya:

Saya  : dikira msh diRSq pak, krn rncna tmn2 mw jenguk lg,hehehe...
Bapak: bawami saja kuenya ke rmh, hehe...
Saya  :  hehe, nt disampaix :)
Saya  : btw,klo mw hub ibu dino mana pak?
Bapak: sapa ibu dino??

**gubrak...ibu dino?tanya ma pak, saya jg tdk tahu siapa itu ibu dino?hehe...siapa yang dimaksud ini bapak, ibu dino?awalnya saya pikir bercanda, tapi saya sudah mulai punya feeling gak enak karena jangan sampai kasusnya seperti 2 cerita sebelumnya. Makanya saya baca lagi chat saya dari atas dan semakin saya ulang saya semakin tersenyum geli dengan kebodohan saya, hehehe.....ini lah akibatnya kalau sering sekali menyingkat kata-kata tapi tidak lazim diketahui orang lain, menyingkat kata yang hanya diri sendiri yang tahu artinya, haha....dan tidak bisa membedakan mana kata yang pantas diserasikan dengan keterangan yang menyatakan bilangan dan tempat, setelah saya paham, saya lalu membalasnya;

Saya  : hehe, dino mana maksudnya pak *kalo mw hub ibu di nomor mana?* (masih pake icon pipi yang bersemu merah, huwaaa....malu-maluku deh)
Bapak: (sudah tidak menulis kata-kata lagi tapi pake icon gambar yang tertawa terbahak-bahak)

**hehe, maafkan atas kebodohan saya pak :), saya sudah membuatnya bingung dengan ibu dino, haha....sedikit koreksi, seharusnya saya menyingkatnya seperti ini saja "btw, klo mw hub ibu di no berapa pak?" atau sekalian tidak usah menyingkat kata nomorx :). Jadi padanan kata "nomor" seharusnya "berapa" karena menyatakan jumlah atau angka bukan dengan "mana" karena ini menyatakan tempat. Setelah saya bertemu dengan isterinya saat kami datang menjenguk di sore harinya, kami tidak berhenti tertawa. Ibu ini cerita, waktu dia diperlihatkan BBM saya oleh suaminya, ibu ini juga sempat bingung, siapa si Ibu dino ini?tapi suaminya bilang, baca terus saja sampai selesai, akan tahu sendiri jalan ceritanya seperti apa, hehe....Dan keesokan harinya, saya dikirimkan foto putri bungsunya yang lagi bergaya (karena kemarinnya saya mau foto tapi malu-malu). Bapak ini bilang, makanya dikirimkan fotonya karena "bu dino" bilang saya mau foto tapi putrinya malu-malu, hehe....anaknya "ibu dino" :)

Yah, seperti itulah cerita yang di awal tadi tulisan saya katakan cerita yang membuat saya selalu tersenyum geli jika mengingatnya dan menampakkan kelemahan saya di pelajaran bahasa Indonesia :)
Sebenarnya masih banyak sih, cuma ini yang masih segar diingatan untuk diceritakan, lagian kalau saya mesti tuliskan semua itu akan semakin menampakkan kelemahan saya dipelajaran Bahasa Indonesia dan bisa saja ada yang berkomentar, kenapa saya masih berani untuk menulis di blog ini kalau pelajaran tata bahasa saja yang dipelajari di bangku sekolah saya tidak lulus, hehe....
But, it's ok :) hal ini tidak akan membuat saya pantang menyerah untuk mencoba terus belajar menulis, hehe....ayo nee' semangaaaaat \(^-^)/

***
Belajar itu adalah pekerjaan terus-menerus, jadi jangan pernah berhenti untuk terus belajar, jangan pernah menyerah untuk terus belajar...seperti dalam hidup ini --Hidup ad pembelajaran terus-menerus meniti tangga-tangga iman menuju puncaknya--

@apotek, 29 Juni 2011 ^_^,

Sunday 26 June 2011

**Kesedihan dan Kebahagiaan Tak Akan Ada Bedanya Jika Allah SWT Menjadi Sandaran Kita**

--Bismillahirrahmanirrahim--

Saat ini, saya merasakan ujian yang sama saya rasakan beberapa tahun yang lalu. Bisakah saya melewatinya kembali...entahlah, rasanya saya tidak tahu. Sekarang, yang saya tahu adalah bahwa ternyata hingga hari ini saya masih bisa menuliskan rasa syukurku pada Allah atas ujian-ujian yang telah diberikan-Nya pada diri ini, tentang kesabaran yang senantiasa dititipkan dalam jiwa ini. Dan tak cukup itu saja, tapi rasa syukur ini juga tentang petunjuk yang masih dikaruniakan pada diriku agar bisa memetik hikmah disetiap lara datang menyapa dan rasa optimis yang senantiasa masih dihadirkan dikala putus asa mendera.
 
Alhamdulillahirabbil'alamin :)


Tak jarang saya bertanya disetiap sujud-sujud dan lirih do'aku, mengapa ujian ini hadir kembali? mengapa sekarang saya merasakannya lebih berat daripada sebelumnya?:( 
Yah, begitulah pertanyaan yang seringkali kupertanyakan dan seringkali kuadukan pada Allah SWT.  Tapi kemudian, hati ini teringat kembali pada janji Allah dalam QS. Al Insyirah: 5-6. Disana, saya bisa menemukan sebuah lecutan semangat untuk tidak berputus asa dan sebuah penekanan yang berulang (dari ayat 5 ke ayat 6) yang seolah-olah menyeru kepada saya bahwa jangan pernah takut untuk melangkah ketika ujian menderamu, karena akan selalu ada kemudahan setelah kesulitan (lalu diulang kembali, ada kemudahan setelah kesulitan), yah disana akan selalu ada pertolongan Allah SWT untuk hamba-hambaNya dan akan selalu ada cerita indah dibalik semuanya :) *insyaAllah....

Dalam lirih, saya memohon pada-Mu ya Rabb, "Ya Allah yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu, saya selalu yakin bahwa akan selalu ada kebaikan disetiap ujian-ujianMu untuk diri ini. Hamba memohon pada-Mu kekuatan untuk melewati episode hidupku saat ini. Perindahlah diri ini dengan kesabaran dan keikhlasan. Dan hamba berlindung pada-Mu dari rasa berputus asa atas Rahmat-Mu disetiap jejak langkahku dalam menapaki hidup ini. Hingga akhirnya keyakinanku akan sebuah cerita indah yang telah Engkau siapkan padaku, nyata adanya....amiin..allahumma amiiin...."

*ketika sedih menyapamu, maka tersenyumlah ^-^ karena itu berarti sebentar lagi bahagia akan datang menghampirimu...*

Saturday 4 June 2011

Lingkaran kecil itu bernama MSC ^-^

Tiba-tiba saja saya merindukan kalian…
Bayangan wajah2 kalian, satu persatu hadir dalam benak ini…
Wajah yang selalu dihiasi senyum keikhlasan, senyum yang tak pernah pudar sebagai sedekah untuk saudaranya, senyum yang penuh cinta untuk saudaranya…

Saya merindukan jabatan tangan dan dekapan kalian, yang selalu erat seolah tak pernah ingin kau  lepas…
Saya merindukan saat-saat kita belajar bersama tentang dien ini, saling berlomba untuk mengamalkan setiap ilmu yang kita peroleh dari murobbiyah kita..fasthabikul khairat, motto kita…

Masih segar diingatan, ketika saat pertama kali kita mengenal dunia dakwah ini, bermula dari lingkaran kecil kita, yang setiap pekannya kita hadiri bersama kawan-kawan kita yang lain, dan dari setiap pekan ke pekan berikutnya, kawan-kawan kita yang lain sudah mulai menghilang satu persatu…

"Sudah Sunnatullah ukhti...", jawab murobbiyah kita dengan lembutnya saat kutanyakan kenapa dari hari ke hari lingkaran ini semakin menyempit.
Kemudian, kata beliau selanjutnya, "Dakwah ini adalah jalan panjang,  seiring waktu akan terseleksi dengan sendirinya, ada yang sudah merasa lelah hingga akhirnya mundur, namun masih ada juga yang tetap istiqomah di jalan ini meskipun mereka tahu bahwa jalan ini panjang dan melelahkan. Dan barangsiapa yang masih bertahan, InsyaAllah dialah yang akan menjadi orang-orang pilihan yang akan meneruskan tongkat estafet dakwah ini. Dan kalian tahu,apa imbalannya bagi mereka yang tetap istiqomah? Syurga dan Ridho Allah, InsyaAllah". Yah, begitulah caranya murobbiyah kita membangkitakan ghiroh kita semua.

Dan tinggallah kita berempat kala itu, masih bertahan, masih berusaha untuk tetap istiqomah, masih ingin mencari ilmunya Allah, masih merasa ingin diperbaiki dengan Tarbiyah, masih merindukan keridhoan Allah,  masih merindukan pertemuan dengan-Nya di yaumul akhir nanti dan saya pikir sampai kini pun rindu itu semakin menggelora di hati-hati kita…

Meskipun dengan personil yang semakin menipis dalam lingkaran cinta kita, kita masih tetap semangat hadir setiap pekannya, dan karena itu pulalah ukhuwah kita semakin indah rasanya, tangan kita yang saling berjabat  justru semakin erat rasanya disetiap awal dan akhir perjumpaan kita…

Dan saat itu pun tiba, 

Saya masih ingat danau Unhas menjadi pilihan tempat terakhir kita duduk melingkar saat itu. Kita berlima dengan sang Murobbiyah yang sama2 kita hormati dan sama2 kita cintai menikamati sejuknya udara dibawah rindangnya pepohonan di danau kala itu. Seperti biasa, dimulai dengan kegiatan  membuka majelis, baru kemudian tilawah bergantian, setor hafalan, dan mendengarkan taujih. Setelah itu, acara tukaran kado sebagai agenda terakhir kita dalam lingkaran kecil itu sama2 kita lakukan, saya masih ingat saat itu saya mendapatkan sebuah jam weker dari salah seorang diantara kalian :). Setelah semua agenda kita selesaikan, kita mengakhirinya dengan membaca do’a Rabithah agar ikatan ukhuwah ini semakin terjalin kuat serta menutupnya dengan do’a kafaratul majelis secara bersama-sama. Yah, seperti biasa setelah semua agenda selesai, kita saling bersalaman, berpelukan erat, dan sungguh hari itu, pelukan itu rasanya lebih erat dibandingkan hari-hari sebelumnya, seolah-olah tidak ingin kita lepaskan karena kita sadar bahwa inilah pertemuan terakhir kita dilingkaran kecil ini. Saat itu, air mata tak bisa lagi kita bendung, suasana haru menyelimuti kebersamaan kita. Itulah ukhuwah yang telah kita bina sejak awal pertemuan kita. Memang hari itu adalah hari terakhir kita bertemu dalam lingkaran kecil kita, namun tidak berarti bahwa ikatan itu juga ikut terputus. InsyaAllah….

Sekarang, kita sudah saling berjauhan, ada yang di Ternate, ada yang di Bima, ada yang masih di Makassar, dan saya sendiri berada di kota kecilku Parepare…Meskipun komunikasi kita sudah tidak bisa sesering dulu, namun tidak berarti ikatan ini ikut-ikutan menjadi longgar. Bukankah ukhuwah itu tidak diukur dari banyaknya pertemuan kita tapi seberapa banyaknya kita mampu untuk menghadirkan wajah-wajah saudara kita dalam setiap do’a :) *semoga kita bisa saling mendo’akan dalam kebaikan ukhtifillah*

Dari sini, ku bisikkan lirih do’a Rabithah…
“ Ya Allah, Engkau tahu bahwa hati ini telah berhimpun dalam kecintaan kepada-Mu, telah berjumpa dalam mentaati-Mu, telah bersatu dalam dakwah kepada-Mu, telah terjalin dalam membela syariat-Mu. Maka teguhkanlah, ya Allah, ikatannya; kekalkanlah kasih sayangnya; tunjukilah jalan-jalannya; penuhilah hati itu dengan cahaya-Mu yang tidak pernah sirna; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya kepasrahan kepada-Mu; hidupkanlah ia dengan bermakrifah kepada-Mu; dan matikanlah ia di atas kesyahidan di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, kabulkanlah. Dan, curahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada Baginda kami Muhammad saw, serta kepada keluarga dan para sahabat beliau”.

*saat rindu itu tiba-tiba hadir di 04 Juni 2011*

 @apotek Kamar Operasi pukul 23:40



Thursday 2 June 2011

Katanya, Di Matamu Ada Cinta

Bismillahirrahmanirrahim....


Untuk kesekian kalinya, saya membaca lagi sebuah artikel yang mengisahkan tentang almarhumah Bunda Yoyoh Yusro. Dan, untuk kesikian kalinya pula saya kembali menitikkan air mata. Entah kenapa, setiap kali membaca tulisan yang ditulis oleh orang-orang yang merasa kehilangan dengan  sosok beliau, saya selalu menangis. Yah, tak sedikit orang merasa kehilangan dengan sosok daiyah yang satu ini. Saya memang tak mengetahui terlalu banyak tentang beliau. Saya cuma tahu kalau beliau salah satu perintis di jalan dakwah ini. Memiliki 13 orang anak yang hafidz dan hafidza. Memiliki kesibukan yang super-super sibuk tapi beliau mampu melaksanakan perannya sebagai seorang istri, ibu, dan daiyah secara baik.

Yah, saya cuma tahu hanya sebatas itu. Tapi sungguh, rasa kehilangan yang saya rasa jauh lebih besar dibandingkan ketidaktahuan saya mengenal sosoknya. Seingatku dulu, beliau pernah menjadi pembicara dalam sebuah kegiatan di Makassar, tapi sayang sekali saya tak dapat menghadiri kegiatan tersebut, padahal saya sangat ingin bertemu beliau. Saat itu saya berharap suatu saat saya masih bisa menghadiri kegiatan dimana beliau diundang kembali untuk menjadi pembicara, tapi ternyata saya tak dapat bertemu dengan beliau hingga akhirnya beliau pergi untuk selama-lamanya...

Saya masih ingat, kala berita duka itu saya terima, sebuah pesan singkat masuk yang mengabarkan tentang kepergian beliau, sesaat saya terpaku menatap pesan singkat tersebut, sampai-sampai saya harus membaca pesan itu berulang-ulang, saking tidak percayanya saya. Saya sempat ragu dengan pesan tersebut, makanya saya balas, ukh, apa betul berita ini?jangan main2, apa sudah di cek kebenarannya? yah, sekali lagi saya masih ragu meskipun sebenarnya pesan ini saya peroleh dari sesama akhwat juga...tidak membuang-buang waktu saya langsung buka akun fesbuk saya berharap ada kejelasan lain yang bisa saya dapatkan --saat itu, saya berharap semoga berita ini tidak benar-- tapi ternyata benar :( berita atas kepergian beliau karena sebuah kecelakaan setelah mengahadiri wisuda anaknya adalah benar adanya. Saat itu, saya hanya bisa menangis seraya mengirimkan do'a untuk beliau...ah, satu lagi Hamba-Mu yang terbaik Kau jemput ya Allah...Engkau sudah terlalu rindu padanya...:(

Seorang ummahat dalam tulisannya tentang sosok Bunda Yoyoh, mengatakan:

Aku tahu, di MATAMU ADA CINTA yang menyorot lembut ketika berkisah mengenai dakwah dan perjuangan umat Islam dimana-mana, dari Indonesia sampai Palestina. Sosokmu demikian sempurna, hatimu begitu lembut, engkau adalah guru, kakak, murobbiyah, da’iyyah, sahabat, juga kawan perjalanan yang sudah sampai pada hari terakhir yang dijanjikan...

Lihatlah, betapa beliau begitu dicintai...

Bunda, mereka mengatakan bahwa di Matamu Ada Cinta, sungguh saya sangat menyesal tak sempat melihat dekat Mata itu, namun semoga Cinta yang telah engkau tebarkan dalam jalan dakwah ini masih dapat saya rasakan...

Selamat Jalan Bunda...semoga engkau tenang berada di sisi-Nya...
semoga kelak lahir jundiyah2 yang menjadi penerusmu di jalan dakwah ini, amiiiin....

*saat2 mengenang Bunda Yoyoh Yusro...

Wednesday 1 June 2011

--Kangen dengan aktivitas menulisku ^_^--

Bismillahirrahmanirrahim...

Lama juga baru bisa menulis di Blog ini,meskipun saya cuma bisa menulis tentang curhatan yang tdk penting sekalipun,hehehe....

Kurang lebih dua bulan tidak sempat membuka blog ini,sampai2 saya harus mengganti pasword karena lupa dengan pasword y dulu,hehe....payah unee' :)
Dalam rentang dua bulan ini, terlalu banyak kisah yang tak sempat dituliskan. tentang kisah serunya berkenalan dengan teman-teman baru selama masa prajabatan dan ilmu2 yang diperoleh dari para widyaiswara yang hebat2.

Juga tentang kesibukan dan kepanikan yang saya alami selama sendirian berdinas di dua tempat *huft..* setelah pulang prajabatan yaitu di bangsal nifas dan kamar bersalin, serta tentang keresahan yang sempat terasa karena hampir sebulan tak merasakan nikmatnya duduk diantara orang-orang yang senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan.
Ah, Sampai saat ini pun, resah itu masih belum pulih, saya masih selalu ingin bertemu dengan wajah-wajah mereka *maafkan jika saya pernah lalai dari mengingat kalian ukhti fillah:( semoga saya masih bisa bertatap muka dengan kalian semua diesok hari, amiiiiin.... *ummi, saya kangen dengan taujihmu, saya kangen dengan ghirohmu dalam dakwah ini....semoga engkau dan calon jundimu senantiasa berada dalam lindungan Allah swt....amiiiin....

Oh iya, besok ada arisan bersama dengan teman2 angkatan selama prajabatan, tapi bersamaan dengan agenda penting *agenda 01* jadi maaf saja deh buat teman2, saya gak bisa berlama-lama, untuk sementara jabatan bendaharanya saya alihkan saja dulu.... :)

Satu lagi yang ingin saya bagi, Mulai bulan depan --baca: bulan Juni-- saya masuk dalam daftar Cito untuk dinas di kamar operasi. meskipun agak berat karena harus siap2 masuk malam jika ada jadwal operasi yang Cito dan harus mengorbankan waktu istirahat di saat hari libur, akan tetapi InsyaAllah saya akan coba..itung2 bisa belajar jenis2 obat yang baru, menambah pengalaman, dan tak kalah pentingnya bisa menambah teman lagi.

saya jadi teringat dengan kejadian beberapa pekan lalu, disaat gedung IRD (baca: Instalasi Rawat Darurat)disesaki oleh rekan2 sesama pegawai di Rumah Sakit karena salah satu rekan perawat kami mengalami kecelekaan. mereka datang satu persatu untuk menjenguk, disitu saya bisa mengukur kelemahan saya lagi karena terlampau banyak rekan2 kerja yang saya masih belum kenal padahal kalo mau dihitung2, saya sudah hampir 1 tahun lebih bekerja disini. makanya dengan adanya tawaran untuk masuk dalam daftar dinas Cito, saya langsung mengiyakan. semoga saya bisa melewatinya....semangaaat unee' \(^-^)/
Ya Allah, hamba memohon keridhoanmu untuk amanah baru ini, hamba memohon kemudahan dalam menjalankannya, dan hamba memohon keberkahan-Mu atas ilmu yang kelak hamba peroleh, amiiiin...

Sepertinya malam ini cukup...meskipun cuma sedikit yang penting bisa melepas kangen :) Semoga esok masih diberi kesempatan untuk memberi coretan di blog ini,amiiin..

*ku akhiri tepat di bulan baru 01 Juni '11 on 00: 04 --June,i wish u'r days can make me hepi,always ^-^--